Terbang Perdana Maskapai Lion Air di Maluku Tenggara

Langgur, Maskapai Lion Air resmi melaksanakan penerbangan perdananya di Kabupaten Maluku Tenggara,Rabu (15/6/2022).



Bupati Maluku Tenggara, Muhamad Thaher Hanubun, dalam sambutannya sehubungan dengan penerbangan perdana Lion Air di Bandara Karel Sadsuitubun Ibra Kota Langgur Maluku Tenggara mengatakan, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) sangat kaya dengan potensi sumber daya alam. Sektor Perikanan dan Sektor Pariwisata adalah dua sektor unggulan yang menjadi penggerak ekonomi masyarakat.

Dijelaskan, sektor perikanan, produksi perikanan Malra melimpah namun terkendala ke pasar karena aksesibilitas yang sulit dan cenderung mahal.

Hal yang sama juga terjadi di sektor pariwisata, jumlah kunjungan wisata yang menjadi indikator utama, mengalami penurunan yang drastis. Hal yang paling berpengaruh adalah lonjakan harga tiket pesawat. Di samping itu, pilihan transportasi yang sangat terbatas juga menjadi faktor yang cukup berpengaruh.

Menurut bupati, sektor pariwisata semakin berat untuk bangkit, ketika dunia dihadapkan dengan pandemi Covid-19. Akibat pendemi,  sektor pariwisata menjadi sektor yang paling terpukul. Di Maluku Tenggara, usaha masyarakat di bidang pariwisata mengalami kemerosotan yang sangat berat.

“Hari ini, ketika dunia mulai terbebas dari Covid-19, ekonomi yang mulai pulih dan sektor pariwisata yang kembali bergeliat, maka kehadiran Lion Air di daerah ini adalah sesuatu yang sangat berharga, memberikan harapan akan perekonomian yang semakin baik ke depan,” ujar Hanubun.

Sehubungan dengan upaya pengembangan pariwisata secara nasional, menurutnya,   potensi pariwisata di wilayah Indonesia bagian timur cukup kaya dan beragam. Namun, satu hal yang masih menjadi kendala yaitu, potensi pariwisata Indonesia timur tidak terkelola secara sistematis dan tersinergi, antara berbagai destinasi di berbagai daerah tujuan wisata.

"Belum ada kebijakan yang mampu mengolaborasikan berbagai potensi dan keanekaragaman potensi pariwisata di Indoensia bagian timur," ujarnya.

Disebutkan, salah satu contoh adalah sampai hari ini tidak ada jalur penerbangan yang menghubungkan secara langsung destinasi-destinasi di wilayah Indonesia bagian timur dan khususnya di wilayah bagian selatan Indonesia.

Padahal, kata bupati, secara Geostrategis kita melihat, ada jalur pariwisata yang sangat unggul di wilayah Indonesia timur bagian selatan. Dimulai dari Bali - Lombok - Labuan Bajo - Flores - Kei sampai ke Papua bagian selatan. Namun akses yang terhubung antara seluruh destinasi itu tidak tersedia.

Bupati berharap, semoga ke depan ada kebijakan yang pro terhadap pengembangan pariwisata yang terintegrasi. Minimal dalam menciptakan kemudahan akses menuju daerah tujuan wisata yang sangat beranekaragam di wilayah Indonesia bagian timur.

“Dengan beroperasinya Lion Air di Bandara Karel Sadsuitubun Maluku Tenggara, maka ada peluang yang sangat besar untuk mendukung pemasaran produksi hasil laut dan hasil bumi lainnya dari Maluku Tenggara,” ujarnya.

Bupati berharap semoga Lion Air dapat menjadi solusi konkret, bagi produk daerah ini untuk mencapai pasar potensial di luar daerah.

"Fasilitas kargo adalah salah satu kebutuhan riil saat ini. Fasilitas yang tersedia akan mendorong pemenuhan segala persyaratan guna menjadikan Bandara Karel Sadsuitubun sebagai pintu keluar eskpor," katanya.

Lanjutnya, dengan beroperasinya Pesawat Lion Air di Bandara Karel Sadsuitubun, maka nama dan citra Kepulauan Kei pasti akan semakin besar. "Kami di Kabupaten Maluku Tenggara selama ini terus berupaya untuk mensosialisasikan Kota Langgur sebagai Ibukota Kabupaten Maluku Tenggara. Kiranya hal ini juga menjadi semangat dari teman-teman di Lion Air, untuk ikut mensosialisasikan Langgur sebagai ibukota Maluku Tenggara," harapnya.

Berkaitan dengan infrastruktur Bandara Karel Sadsuitubun, Bupati menyampaikan, Pemerintah Daerah bersama dengan UPBU Karel Sadsuitubun selalu   berjuang, dan berkoordinasi dengan pemerintah pusat agar infrastruktur, sarana dan prasarana Bandara Karel Sadsuitubun terus ditingkatkan.

Bupati berharap,  Bandara Karel Sadsuitubun pada saatnya nanti menjadi Bandara Pengumpul untuk daerah di sekitar, termasuk dari wilayah Papua, karena sampai  saat ini di Provinsi Maluku hanya ada dua bandara yang didarati Pesawat Besar (Boeing), yaitu Bandara Pattimura Ambon dan Bandara Karel Sadsuitubun Langgur.  

Hadir saat acara  penerbangan perdana Lion Air di Bandar Udara Karel Sadsuitubun, Walikota Tual Adam Rahayaan, Wakil Walikota Tual Usman Tamnge, Ketua TP PKK Eva Eliya Hanubun dan sejumlah pimpinan OPD.  (MC Malra/Novi/Adolof)

Sumber berita


Visi dan Misi Bandara Karel Sadsuitubun



VISI

“Terwujudnya Penyelenggaraan Transportasi Udara Yang Andal, Berdaya Saing dan Memberikan Nilai Tambah di Lingkungan Kerja Kantor UPBU Karel sadsuitubun”



Misi
  • Menyediakan layanan kebandarudaraan dengan standard keselamatan dan keamanan. 
  • Menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung operasi penerbangan. 
  • Meningkatkan kinerja pelayanan bandar udara yang handal melalui manajemen sumber daya manusia yang berkualitas. 
  • Menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi daerah. 
  • Menyediakan akses bagi stakeholder untuk meningkatkan mutu. 
  • Terciptanya pelayanan publik yang handal dalam pemanfaatan transportasi udara.


***

Kepala kantor dan Para Pejabat Struktural

  Bandara Karel Sadsuitubun merupakan Bandar Udara Kelas II yang dikelolah Oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Unit Eselon IIIb.

  • Kepala Kantor : Bpk. MAHDAN IZOHAR, ST


  • Kepala Sub Bagian Tata Usaha : MOH. AGUS SUHARTONO, SAP




  • Kepala Seksi Pelayanan dan Kerjasama : ADRIANUS REYAAN, S.Sos


  • Kepala Seksi Teknik, Operasi, Keamanan dan Pelayanan Darurat : ROBERTUS FABUMASSE, ST


Cinematic Movie